SAHABATKU YANG BERHASIL MELEWATI
SALAH SATU COBAAN KECIL DALAM HIDUPNYA
Perkenalkan, namaku Koko, aku adalah mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang semester akhir dan sedang menyusun skripsi. Yaa, memang aku akui bahwa saat ini aku lagi sibuk dan pusing menyusun skripsi, dan juga banyak diantara teman-temanku yang juga agak pusing seperti aku dalam menyusun skripsinya, mulai dari syarat-syarat administrasinya, form-form pengajuan skripsi yang agak membuat kami harus mondar mandir kesana kemari, mencari tanda tangan pejabat jurusan dengan segala keruwetannya. Belum lagi mencari judul yang tepat untuk skripsi kami, karena tentunya kami harus mencari judul yang sesuai dengan keinginan hati (sreg-bahasa jawa) dan pastinya harus sesuai dengan bidang ilmu yang kami pahami tentunya. Mencari jurnal, buku-buku yang berhubungan dengan judul kami adalah kegiatan kami dalam minggu-minggu terakhir ini. Kegiatan sehari-hari adalah browsing, karena lebih mudah mencari bahan skripsi lewat layanan google. Yaaa, beginilah perjuangan yang harus dijalani kalau pengen cepat lulus, karena kami tidak ingin lulusnya terlambat.
Aku dan teman-temanku punya pemikiran yang sama, yaitu “ini tugas akhir kita untuk mendapatkan gelar S-1, jadi harus dibuat dengan sebaik-baiknya”. Kalimat tersebut selalu terngiang dipikiran kami, tak terkecuali dengan sahabatku yang satu ini, namanya Meta Devi Nalurita aku biasa memanggilnya Meta, dia juga biasa dipanggil dengan Atem oleh teman-teman lainnya. Kalau boleh aku ceritakan sedikit, Meta adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya bernama Bapak Ridwan dan mempunyai seorang ibu yang penuh perhatian dan sayang padanya yaitu Ibu Suharmi. Dia mempunyai seorang adik laki-laki yang gendut yang sering diajak berantem karena hal sepele, yakni rebutan acara televisi, begitulah kalau Meta cerita padaku. Anehhh,,,, hahahaha,,,,
Cerita ini berawal ketika seminggu yang lalu kami mencari Ibu Salmia yang merupakan salah satu dosen di jurusan kami. Oh ya, aku lupa mengatakan kalau aku adalah mahasiswa Jurusan Teknik Industri S-1. Lanjut cerita, Bu Salmia berkantor dikampus 1, karena beliau saat ini menjabat sebagai pengurus di Pasca Sarjana. Pagi itu, sekitar pukul 10 pagi kami bersama-sama menghadap ke Bu Mia (panggilan Ibu Salmia) untuk berkonsultasi atau sekedar meminta tanda tangan form pengesahan pengajuan skripsi bagi yang telah mendapatkan judul skripsinya. Saat itu yang ada adalah aku, Rizal, Meta, Aan, Ratu, Fitri. Satu persatu dari kami mulai dilayani, aku sudah selesai karena judulku sudah ada dan sudah mendapatkan dosen pembimbing skripsi. Ketika aku selesai dengan urusanku, aku keluar karena ruang kantor bu Mia sempit karena hanya ada 2 tempat duduk tamu didalamnya. Sambil menunggu di kursi loby, aku dengar sayup-sayup suara bu Mia bicara dan sekali waktu diiringi dengan suara tawa teman-temanku. Tak lama berselang menunggu, Rizal keluar dengan muka gembira tapi ada sedikit cemasnya, sulit deh menggambarkan raut mukanya saat itu. Saat kutanya ada apa, dia menjawab “judulku diterima ko, tapi aku harus buat abstraknya sekarang, bantu aku ya,,,”, “beres” jawabku. Dan mulailah dia membuat abstrak pada saat itu juga. Sering kami saling memberi masukan, pendapat-pendapat untuk menyelesaikannya. Selang beberapa menit Meta, Aan, Fitri dan Ratu keluar dari ruang kantor Bu Mia. Mereka duduk dan menghempaskan nafas yang panjang, ternyata judul Ratu dan Meta hampir sama tapi beda makna. Dengan segala pertimbangan yang panjang mereka berdua memutuskan Ratu untuk mengambil judul tersebut dan Meta mencari judul baru. Begitu sibuk saat itu. Setelah lama menunggu bu Mia yang telah selesai memberi kuliah, akhirnya mereka mendapat tanda tangan bu Mia yang berarti satu langkah sudah dilewati. Setelah urusanku selesai, aku dan Rizal pulang kerumah masing-masing sedangkan Meta, Fitri dan Aan pergi ke kampus II, karena masih ada beberapa urusan.
Sore hari ketika aku bangun dari tidur siangku kulihat jam menunjukkan pukul 4 sore, kulihat HP-ku dan ada sms dari Meta yang isinya berita bagus karena dia mendapat Dosen pembimbing skripsi yaitu Bapak Julianus dan Ibu Ita keduanya dosen kami. Dan berita buruknya yaitu dia harus mengganti judulnya yang sudah di setujui oleh bu Mia tadi siang. Padahal judulnya itu sudah sreg dan dia seneng banget mendapat judul tersebut. Kulihat dari dia sms, sedih banget hatinya saat itu, ketika dia mau menerima siapapun dosennya, ehh malah suruh mengubah judulnya. Aku hanya bisa memotivasi saja, karena hanya itulah sedikit bantuan dariku yang mungkin sedikit meringankan bebannya. Setelah smsan agak lama dia bilang mau nenangin diri dulu, dan aku meng-iya-kan karena itulah keinginannya dan mungkin dapat sedikit menghibur hatinya.
Setelah beberapa hari, dia meminta pendapatku mengenai masalah ini. Bagaimana caranya agar pak Jul mau menerima judul awalnya. Lalu kuberi saran untuk menyampaikan beberapa alasan yang mungkin dapat diterima oleh beliau. Walaupun hanya lewat sms, aku sendiri bersugesti pasti nanti judul awal Meta akan diterima, dan tak henti-hentinya kuucapkan kata “SEMANGAD” padanya dengan harapan dia tidak putus asa dan semangat untuk terus berusaha. Jujur, aku sering memakai kata tersebut untuk memotivasi, baik memotivasi diri sendiri maupun memotivasi orang lain. Alasanku karena kata tersebut mempunyai sebuah kekuatan yang mendorongku untuk tidak putus asa dalam menghadapi segala masalah yang kutemui.
Singkat cerita, Dua jam sebelum aku menulis cerita ini, ada sms masuk dan ternyata dari Meta, dia menuliskan “do’aq didenger, judulku gak jadi diganti dan pak Jul memahaminya, Alhamdulillah… thanks bwt do’ax. That’s mean a lot for me.”. Tercipta sedikit senyum di pinggir bibirku ketika membaca sms tersebut, didalam hatiku berkata “tiada yang kebetulan didunia ini, semua sudah diatur dengan rapi oleh Sang Maha Pencipta, Alhamdulillah…”. Sambil tetap tersenyum, ku balas sms tersebut “Satu bukti lagi, bahwa sugesti bisa menjadi kenyataan, Aku seneng dengarnya met, Smangad,,Smangad..!!”.
Tak berapa lama berselang, terlintas dipikiranku untuk menjadikan cerita singkat ini artikel di blogku, maklum baru buat blog kemarin malem, hehe,,, ^_^. Dengan judul Sahabatku Yang Berhasil Melewati Salah Satu Cobaan Kecil Dalam Hidupnya. Kenapa kisah ini kuanggap sebagai cobaan kecil, karena aku percaya bahwa masih banyak cobaan-cobaan kepada kita semua yang lebih berat dari kisah Meta ini. Dan aku berpesan pada semua yang membaca serita ini, HADAPI MASALAH DENGAN BERPIKIRAN POSITIF AGAR APA YANG KITA SUGESTIKAN MENJADI POSITIF, DAN JANGANLAH SEBALIKNYA KARENA JIKA KITA BERPIKIRAN NEGATIF MAKA OTOMATIS SUGESTI KITA AKAN MENJADI NEGATIF”.
Terima kasih dan terus SMANGAAAAAAAADDDDDDDD…!!!!
21-10-2010 _ 00.36 am.